Kesehatan Terkini : 5 Kebiasaan Sederhana yang Bantu Turunkan Tekanan Darah, Bisa Dilakukan di Rumah


Ilustrasi Hipertensi
Ilustrasi hipertensi. (Foto: Dok. Shutterstock)

Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan kondisi umum yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya. Selain menggunakan obat-obatan medis, menurunkan tekanan darah dapat dilakukan dengan beberapa cara sederhana yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti merubah gaya hidup.
Berikut beberapa cara sederhana untuk menurunkan tekanan darah yang dapat dilakukan di rumah dikutip dari Healthline:
Sebuah penelitian berjudul ‘Exercise and Hypertension’ menunjukkan bahwa latihan aerobik dan resistance training atau latihan kekuatan dapat membantu menunda atau mengatur tekanan darah. Dan setelah berolahraga, tekanan darah akan menjadi lebih rendah hingga 24 jam ke depan.
The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan orang dewasa untuk berolahraga sedang selama 2,5 jam per minggu, atau sekitar 30 menit sehari dalam kurun waktu 5 hari seminggu. Untuk anak-anak dan remaja, CDC merekomendasikan untuk berolahraga selama 1 jam per hari.
Mengonsumsi makanan tinggi gula dan produk olahan dapat menaikkan tekanan darah bahkan meningkatkan risiko terkena obesitas. Produk olahan seringkali mengandung banyak garam, gula, pengawet, karbohidrat olahan, dan lemak jenuh yang berbahaya bagi tubuh. Membatasi konsumsi terhadap produk olahan seperti daging kalengan, junk food, dan cemilan kemasan dapat menurunkan tekanan darah dan risiko terkena obesitas.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan oleh BMJ Journal, peneliti mengungkap keterkaitan bagaimana pola makan mempengaruhi berat badan dan risiko terkena penyakit kardiovaskular.
Orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas yang mengikuti diet rendah karbohidrat dan rendah lemak mengalami penurunan tekanan darah diastolik rata-rata sekitar 5 mm Hg dan tekanan darah sistolik sebesar 3 mm Hg setelah 6 bulan.
Merokok dan menghirup asap rokok dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan, termasuk meningkatkan tekanan darah dalam tubuh.D alam jangka panjang, bahan kimia yang terkandung dalam tembakau dapat meningkatkan tekanan darah dengan merusak dinding pembuluh darah, menyebabkan peradangan, dan mempersempit arteri.
Sebuah penelitian yang dirilis dalam Journal of the American Heart Association menunjukkan bahwa orang yang tidak merokok dan berada di lingkungan bebas asap rokok memiliki tekanan darah lebih rendah dibandingkan orang yang tidak merokok tapi berada di lingkungan yang penuh dengan asap rokok.
Meskipun stres merupakan bagian alami dari kehidupan sehari-hari, paparan stres yang berlebihan dan berkepanjangan dapat berdampak negatif pada kesehatan, termasuk meningkatkan tekanan darah.
Mengelola stres yang baik dengan menerapkan teknik relaksasi, melakukan aktivitas fisik, manajemen waktu yang baik, mencari dukungan sosial, menjalani gaya hidup sehat, dan tidur yang cukup dapat menurunkan risiko hipertensi.

Dalam studi yang berjudul “Diets Higher in Protein Predict Lower High Blood Pressure Risk in Framingham Offspring Study Adults” yang dilakukan pada tahun 2015, lebih dari 1.300 orang menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan berprotein tinggi memiliki risiko terkena tekanan darah tinggi jangka panjang 40 persen lebih rendah.

Tidak hanya itu, mereka yang juga mengombiinasikan asupan serat tinggi dengan protein memiliki risiko 60 persen lebih rendah. Asupan protein harian dapat dicukupi dengan mengonsumsi protein hewani seperti daging, telur, dan produk olahan susu atau protein nabati seperti kacang kedelai.
Tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya. Penting sekali untuk menjaga tekanan darah dalam tubuh agar tetap normal dengan beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan di rumah.
Namun, jika tekanan darah semakin tinggi dan berisiko membahayakan, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Untuk lebih lengkapnya Klik Disini!!