Edukasi Terkini : Studi: Mayoritas Orang Tua Indonesia Yakin Pendidikan Agama Penting bagi Anak


Happy Asian family on beach vacation. Mother carrying and kissing little daughter while walking on tropical beach at summer sunset. Mom and child girl kid enjoy and fun outdoor lifestyle on the beach
Studi menunjukkan orang tua di Indonesia yakin pendidikan agama penting bagi anak. Lebih dari setengahnya menerapkan nilai-niai agama dalam parenting progresif. Foto: Getty Images/iStockphoto/CandyRetriever

Sebanyak 83 persen orang tua di Indonesia meyakini pendidikan agama penting bagi anak agar menjadi orang yang baik. Sementara itu, 67,6 persen orang tua saja di negara ASEAN lainnya yang memiliki pandangan serupa.
Temuan tersebut dilaporkan Hakuhodo Institute of Life and Living (HILL) ASEAN dalam studi ASEAN Sei-katsu-sha Studies 2024: A Decade Shift in ASEAN Families baru-baru ini.
Studi menunjukkan, lebih dari setengah orang tua di Indonesia kini menerapkan gaya pengasuhan progresif bagi anak-anaknya. Di satu sisi orang tua tersebut mempedomani agama untuk memutuskan berkeluarga dan dalam membesarkan anak.
Di sisi lain, gaya pengasuhan orang tua RI kini juga terbuka pada nilai-nilai baru yang berkembang pada generasi selanjutnya, di samping agama dan nilai-nilai masa kini.
Peneliti mendapati, 61,6 persen orang tua di Indonesia menerapkan nilai-nilai baru pada kehidupan anaknya. Angka tersebut relatif jauh lebih tinggi daripada orang tua di negara ASEAN lainnya (38,4 persen).
“Dengan gaya pengasuhan progresif tersebut, mereka berharap anak-anaknya untuk tidak hanya mengikuti agamanya, tetapi juga mempraktikkan perilaku baik dan nilai-nilai moral yang berhubungan dengan keyakinannya,” lapor HILL ASEAN dalam studi perayaan satu dekadenya tersebut.
Keluarga di negara-negara ASEAN kini juga dipandang tidak hanya sekadar investasi dan asuransi di hari tua, tetapi juga sebagai ruang untuk bertumbuh yang dapat dinikmati. Karena itu, gaya asuh strict tradisional yang lazim ditemukan di ASEAN 10 tahun lalu kini mulai bergeser. Menurut studi, pergeseran nilai ini juga dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi.
Studi menemukan manfaat paling penting dalam memiliki anak atau menjadi orang tua menurut orang tua di ASEAN kini yaitu kebahagiaan mengasuh (10,9 persen), pertumbuhan personal dan pendewasaan (9,7 persen), membuat keluarga menjadi ‘lengkap’ (9,6 persen), membuat ikatan antara orang tua dan anak (7,9 persen), dan mengikuti ajaran agama/kehendak Tuhan (7,3 persen).

Pertumbuhan ekonomi mendorong individualisme dan sikap menghargai tiap individu, termasuk privasi dan otonomi seorang anak. Studi menunjukkan, orang tua di ASEAN kini lebih mau mengajarkan anaknya untuk berpikir kritis bagi dirinya sendiri.
Dalam hal berpikir dan bertindak, orang tua di ASEAN juga mau memberikan kebebasan pada anak. Sikap ini dipandang sebagai cara orang tua untuk memenuhi keinginannya di masa anak-anak yang tidak kesampaian dalam hak berpendapat dan memutuskan untuk dirinya sendiri di dalam keluarga.
Studi ini menggunakan metode survei online pada 4.900-an responden usia 20-49 tahun di Thailand, Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, Singapura, dan Jepang selama Januari 2024. Survei kualitatif juga dilakukan melalui kunjungan ke 36 keluarga di rentang usia sama di negara-negara tersebut, kecuali Jepang, selama Oktober-November 2023.

Untuk lebih lengkapnya Klik Disini!!