Edukasi Terkini : Hampir 50.000 Anak-anak di Inggris Memilih Sekolah di Rumah, Ini Alasannya
Banyak anak-anak di Inggris memilih untuk sekolah di rumah (homeschooling) sejak era pandemi. Perubahan cara belajar ini menjadi tren yang semakin diikuti lebih banyak anak-anak.
Dewan di Inggris telah menerima hampir 50.000 pemberitahuan pada tahun ajaran terakhir 2023/2024 dari keluarga yang ingin mengeluarkan anak-anak mereka dari sekolah. Jumlah tersebut belum termasuk anak-anak yang sudah mendapatkan pendidikan di rumah.
Departemen Pendidikan Inggris mendukung tren ini, terutama terhadap keluarga yang memang mampu melakukan pekerjaan sekolah di rumah dengan baik.
Meski begitu, mereka juga menekankan pentingnya memastikan bahwa anak-anak yang bersekolah di rumah tidak luput dari perhatian, menerima pendidikan berkualitas, dan menjaga kesejahteraan secara keseluruhan.
Apa yang terjadi pada anak-anak di Inggris ini tak lepas dari kebijakan pendidikan pada masa pandemi. Kala itu, sekolah di seluruh dunia melakukan transisi dengan beralih ke pembelajaran jarak jauh di rumah.
Setelah pandemi, ternyata banyak anak merasakan efek kenyamanan untuk belajar di rumah alih-alih kembali ke sekolah. Namun, hal ini ada alasan tersendiri di belakangnya.
Beberapa anak, memiliki sekolah di rumah karena alasan kesejahteraan mental. Ada yang merasa nyaman untuk belajar sesuka hati sesuai bidang yang diinginkannya. Ada juga yang senang belajar di rumah karena tidak tertekan oleh anak-anak lain.
Berdasarkan investigasi BBC, jumlah siswa yang beralih ke pendidikan rumah telah meningkat sebesar 22% pada tahun lalu.
Permintaan Kebebasan Informasi menunjukkan dewan di Inggris menerima setidaknya 49.819 pemberitahuan pada tahun 2022-2023 dari keluarga yang ingin mendidik anak di rumah.
“Ini merupakan level tertinggi sejak 2020-2021, ketika terdapat setidaknya 49.851 notifikasi baru. Dalam empat tahun terakhir, pemberitahuan pendidikan di rumah meningkat lebih dari dua kali lipat di Timur Laut, Barat Laut, West Midlands, Skotlandia, dan Wales,” tulis laporan dalam BBC, yang dikutip Kamis (27/6/2024).
Di Skotlandia, pemerintah mereka mengatakan menyadari dampak pandemi ini. Pihaknya sedang mengembangkan langkah-langkah untuk mendukung siswa di sekolah.
Kemudian di Irlandia Utara, seorang juru bicara dari Otoritas Pendidikan mengatakan sejak pandemi, ada peningkatan signifikan dalam jumlah anak-anak yang bersekolah di rumah secara elektif.
Wendy Charles-Warner, ketua badan amal pendidikan di rumah, Education Another, mengatakan anak-anak di Inggris sedang mengalami “krisis kesehatan mental”.
“Mereka tidak punya pilihan, dan setiap orang tua harus mempunyai pilihan yang tulus untuk memilih pendidikan terbaik bagi anak mereka, apa pun pendidikannya,” imbuhnya.
Profesor Pendidikan di Cardiff Met University, Alma Harris, mengatakan perlu ada keseimbangan yang perlu dipertimbangkan, terutama jika seorang anak mengalami masalah kesehatan mental atau menjadi korban perundungan di sekolah.
Namun dia mengatakan anak-anak yang kesulitan bersekolah mungkin juga kesulitan untuk memasuki dunia kerja.
“Lingkungan sekolah sangat beragam dan peluang-peluang potensial, dengan kemauan terbaik, tidak dapat diciptakan kembali di rumah. Tidak ada pengganti sekolah,” tuturnya.
Untuk lebih lengkapnya Klik Disini!!