Edukasi Terkini : Ahli Temukan Fosil Langka Hewan Mirip Buaya yang Hidup 237 Juta Tahun Lalu


Rekonstruksi grafis Parvosuchus aurelioi
Rekonstruksi grafis Rekonstruksi grafis Parvosuchus aurelioi. Foto: MATHEUS FERNANDES via Newsweek

Sebuah laporan studi yang terbit di jurnal Nature, Scientific Report mengungkapkan penemuan fosil langka yang ditemukan di Paraíso do Sul, Brazil selatan.
Ahli paleontologi menemukan fosil ini pada situs Linha Várzea 2 dan diperkirakan spesies tersebut hidup sekitar 237 juta tahun yang lalu. Spesies ini masuk dalam kelompok Pseudosuchians yang berikatan dengan aligator, buaya, dan gharial.
Meskipun hanya sedikit spesies sekarang yang berkaitan dengan Pseudosuchians, akan tetapi sebenarnya dulu kelompok ini memiliki keragaman spesies, termasuk fosil yang ditemukan ini.
Kerangka fosil yang ditemukan adalah rekor baru bagi ilmuwan, sebab penemuan ini adalah spesies baru dari kelompok pseudosuchians dengan nama Parvosuchus aurelioi. Parvosuchus adalah spesies langka dari pseudosuchians.
Müller, ahli paleontologi menceritakan bagaimana kondisi ketika kerangka fosil ini diperiksanya di Pusat Penelitian Paleontologi, Federal University of Santa Maria (UFSM) di Brazil.
Sebagian dari kerangka spesies ini ditemukan dengan 11 ruas tulang belakang, tengkorak, dan anggota tubuh yang kemudian diawetkan.
Saat penemuannya, kerangka fosil tertutup oleh lapisan batu yang cukup besar, sehingga menutupi sebagian kerangka. Untuk itu, Müller menggunakan larutan asam dan palu pneumatik untuk memisahkan kerangka dari lapisan batu, sehingga tengkoraknya muncul dengan lengkap.
“Momen ketika saya menyadari bahwa tengkorak itu tertanam di dalam batu, sangatlah menakjubkan. Saat saya perlahan-lahan menyingkirkan lapisan batu, bagian tepi orbital terlihat. Seolah-olah hewan ini sedang menatap saya-seolah-olah ia telah menunggu bertahun-tahun lamanya untuk menceritakan kisahnya,” kata Müller kepada Newsweek yang dikutip (21/06/2024)
Identifikasi fosil ini juga menunjukkan Parvosuchus aurelioi termasuk spesies Gracilisuchus, di mana Gracilisuchus adalah spesies langka. Sepanjang sejarah, diketahui hanya ditemukan tiga spesies, dua di Cina dan satu di Argentina.
Bahkan penemuan Parvosuchus aurelioi ini baru diidentifikasi setelah melewati lebih dari dua dekade.
Sebenarnya Pseudosuchia kaya akan keberagaman. Namun, variasi spesies tersebut mulai menghilang sejak kemunculan dinosaurus sekitar 230 sampai 240 juta tahun yang lalu
Pseudosuchia adalah reptil paling umum selama periode Trias sebelum dinosaurus, dengan beberapa spesies terbesar. Jika ada spesies terbesar, maka ada spesies terkecil dari kelompok Pseudosuchi yaitu Gracilisuchus, salah satunya fosil yang ditemukan ini.
Parvosuchus diambil dari kata Latin yaitu parvus yang berarti kecil dan suchus yang berarti buaya, artinya spesies ini adalah spesies langka dan memiliki bentuk yang mirip dengan buaya.

Adapun ciri fisik Parvosuchus yang ditemukan ini menurut Müller yaitu memiliki panjang sekitar 5 inci, rahang yang panjang dan ramping, dan gigi runcing melengkung ke belakang.
Diperkirakan memiliki panjang sekitar 6,5 kaki ketika masih hidup, dan tinggi sekitar 0,8 kaki di bagian pinggulnya.
“Ia berdiri dengan empat kaki yang diadaptasi untuk berjalan di darat,” kata Müller.
“Mengenai makanannya, Parvosuchus aurelioi memiliki gigi seperti pisau, yang diadaptasi untuk merobek daging. Selain itu, ia memiliki rangka yang ringan, menunjukkan bahwa ia adalah pemburu yang gesit.”
Walaupun memiliki keunggulan sebagai pemburu, spesies ini hidup di tengah predator yang lebih besar darinya.
Oleh karenanya, Müller mengungkapkan jika spesies ini harus berhati-hati ketika memburu mangsanya karena adanya predator yang dapat membunuh spesies ini.

Untuk lebih lengkapnya Klik Disini!!