Tutorial Terkini : Cegah Stunting Sejak Dini, Kominfo Beri Edukasi Kesehatan buat Remaja
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan pentingnya edukasi kesehatan bagi remaja dan generasi muda. Hal ini mengingat anak-anak muda saat inilah yang akan menjadi orang tua di masa depan. Karena itu kesehatan remaja perlu dijaga demi mencegah terkena stunting di kemudian hari.
“Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menargetkan para calon pengantin, remaja putri, serta ibu muda agar peduli terhadap stunting sejak dini. Dengan mengetahui informasi, maka mereka akan terketuk hatinya untuk bergerak memahami dan ikut menyebarkan informasi yang benar tentang stunting,” ujar PIC Penyusunan Program dan Pemantauan Kesehatan, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Irawan Prayoga dalam keterangan tertulis, Jumat (28/6/2024).
Hal itu dia sampaikan saat membuka acara Genbest Talk Purwakarta, Kamis (27/6). Irawan berharap melalui acara Genbest Talk Purwakarta yang diisi dengan diskusi bersama para ahli di bidang Kesehatan, generasi muda dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadarannya mengenai pencegahan stunting, sehingga dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Senada, dokter sekaligus influencer dr Gia Pratama mengatakan generasi muda memiliki peran penting dalam memutus mata rantai stunting dan membangun generasi penerus yang lebih sehat dan cerdas.
“Generasi muda memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan. Dengan pengetahuan dan kepedulian terhadap stunting, mereka dapat menyebarkan informasi dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting. karena itu, penting bagi generasi muda untuk mengetahui apa itu stunting dan bagaimana penyebabnya,” terangnya.
dr Gia pun menyarankan anak muda yang akan menikah agar tak ragu memeriksakan kesehatannya. Menurutnya skrining kesehatan pranikah penting guna mengetahui kondisi calon pengantin secara menyeluruh, termasuk status gizi, anemia, dan riwayat kesehatan.
Nantinya hasil dari pemeriksaan ini akan menjadi acuan untuk intervensi pencegahan stunting, seperti pemberian suplemen gizi, edukasi pola makan sehat, dan skrining penyakit.
“Anemia, yaitu kekurangan sel darah merah atau hemoglobin, pada calon pengantin wanita dapat berakibat fatal bagi kesehatan ibu dan janin. Anemia dapat menyebabkan kekurangan oksigen pada janin, sehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangannya, berisiko stunting,” ucap dr Gia.
Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta Ine Hermina menyebut dengan memahami stunting dan cara pencegahannya merupakan bekal penting bagi generasi muda dalam mempersiapkan diri menjalani peran sebagai orang tua yang bertanggung jawab.
Ine menjelaskan riwayat kesehatan calon pengantin, seperti penyakit kronis di antaranya diabetes dan hipertensi, infeksi, dan penyakit menular seksual, juga dapat meningkatkan risiko stunting pada anak. Oleh karena itu, calon pengantin dianjurkan melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu, minimal 3 bulan sebelum pernikahan.
“Pemeriksaan kesehatan ini penting sekali untuk melakukan intervensi khusus jika memang ada masalah kesehatan. Jika kondisi kesehatan calon pengantin sudah baik, kita akan beri sertifikat layak menikah,” ucapnya.
Sesi ini juga bertujuan menginspirasi peserta menjadi agen perubahan yang aktif dalam menyebarkan informasi dan mengedukasi masyarakat.
Sebagai informasi, Genbest adalah sebuah inisiatif dari Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo yang bertujuan mendorong generasi muda Indonesia menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta bebas dari stunting. Genbest menyediakan informasi mengenai stunting, kesehatan, nutrisi, tumbuh kembang anak, sanitasi, persiapan pernikahan, dan reproduksi remaja.
Melalui situs genbest.id dan media sosial @genbestid, Genbest menghadirkan berbagai informasi dalam bentuk artikel, infografis, dan videografis.
Untuk lebih lengkapnya Klik Disini!!