Edukasi Terkini : Pola Pengembangan Teks Eksplanasi Secara Umum, Jenis, dan Contohnya
Pola pengembangan teks eksplanasi mempermudah seseorang dalam memahami isi bacaan. Gagasan tentang mengapa dan bagaimana lebih mudah ditemukan dalam fenomena.
Teks eksplanasi sendiri bertujuan untuk menjelaskan proses peristiwa alam, sosial, budaya, maupun pribadi. Strukturnya terdiri dari judul, penjelasan umum, deretan penjelas, dan interpretasi.
Dibutuhkan struktur kalimat dan pilihan kata yang tepat untuk menyusun pola pengembangan teks eksplanasi. Adanya interpretasi atau ulasan di penutup teks adalah jalan pintas untuk memahami seluruh bacaan.
Dikutip dari buku Jenis-jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK: Analisis Fungsi, Struktur, dan Kaidah serta Langkah-langkah Penulisannya karya Kosasih, pola pengembangan teks eksplanasi terdiri dari dua yaitu:
Penyusunan teks eksplanasi berdasarkan sebab akibat dengan menggunakan konjungsi kausalitas. Kalimat yang diikuti konjungsi sebab akan menjadi gagasan utama, dan konjungsi akibat berperan menjadi penjelasanya atau sebaliknya. Adapun contoh konjungsi kausalitas antara lain adalah karena, sebab, sehingga, oleh karena itu, oleh sebab itu, demikian, agar, atas dasar ini, jika, akibatnya.
Teks eksplanasi disusun untuk menjelaskan proses yang membutuhkan konjungsi temporal dan keterangan waktu. Peristiwa dapat dipahami secara komplit dengan mengetahui apa dan kapan tindakan itu terjadi.
Konjungsi temporal sendiri terbagi menjadi dua yaitu konjungsi temporal sederajat dan tidak sederajat. Contoh konjungsi temporal sederajat yaitu kemudian, lalu, sebelum, setelah, sesudahnya, selanjutnya. Sedangkan contoh konjungsi temporal tidak sederajat adalah apabila, ketika, sambil, sampai, sedari, sejak, selama, semenjak, tatkala.
Cara penulis menyajikan dan menyampaikan informasi kepada pembaca akan membentuk jenis pola pengembangan teks eksplanasi. Berikut jenis pola pengembangan teks eksplanasi mengutip artikel ilmiah Analisis Penggunaan Pola Pengembangan dalam Tugas Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi Siswa Kelas VIII SMPN 15 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2021/2022 karya Syela.
Pola pengembangan deduktif akan mengurutkan informasi dari umum ke khusus. Gagasan utama atau kesimpulan peristiwa akan diletakkan di posisi awal setiap paragraf.
Pola pengembangan induktif mengadopsi penjelasan peristiwa dari khusus ke umum. Kalimat penjelas akan dijabarkan secara rinci di awal paragraf. Sedangkan akhir teks akan ditutup dengan kesimpulan atau gagasan utama peristiwa.
Sesuai dengan namanya, pola pengembangan proses akan disusun dengan kalimat yang runtut. Hal ini akan membentuk gagasan yang utuh dan mudah dipahami pembaca.
Pola pengembangan contoh menggunakan ilustrasi atau gambaran untuk gagasan penjelasnya. Gagasan utama lebih mudah dijelaskan dan tersampaikan kepada pembaca melalui metode ini.
Pola pengembangan sebab-akibat membangun jalannya peristiwa menjadi utuh. Konsep tersebut adalah dasar utama untuk menyusun teks eksplanasi.
Dikutip dari buku Bahasa Indonesia karya Suherli dkk, berikut contoh dan pembahasan dari pola pengembangan teks eksplanasi.
Gempa bumi melanda wilayah bagian selatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, 27 Mei 2006 pukul 05.54 WIB. Kekuatan gempa bumi tercatat 6,2 skala Richter pada kedalaman 17,1 km. Pusat gempa terletak pada posisi ± 25 km barat daya Kota Yogyakarta.
Gempa bumi ini mengakibatkan puluhan orang meninggal. Beberapa orang luka-luka. Sejumlah bangunan roboh dan mengalami kerusakan. Selain itu, dilaporkan juga terjadi longsoran dan kerusakan berat pada permukiman dan bangunan lainnya di Kabupaten Bantul karena dekat dengan sumber gempa bumi.
Penggunaan konjungsi kausalitas ditandai dengan kata “mengakibatkan” di pembuka paragraf kedua. Penggunaan kata “karena” juga menunjukkan pola pengembangan kausalitas yang terletak di penutup paragraf.
Pada bulan keempat, muka telah kian tampak seperti manusia. Dalam bulan kelima rambut-rambut mulai tumbuh pada kepala. Selama bulan keenam, alis dan bulu mata timbul. Setelah tujuh bulan, fetus mirip kulit orang tua dengan kulit merah berkeriput. Selama bulan kedelapan dan kesembilan, lemak ditimbun di bawah kulit sehingga perlahan-lahan menghilangkan sebagian keriput pada kulit. Kaki membulat. Kuku keluar pada ujung-ujung jari. Rambut asli rontok dan fetus menjadi sempurna dan siap dilahirkan.
Pembahasan:
Pola pengembangan kronologis disusun oleh konjungsi temporal dan keterangan. Pada teks ini, konjungsi temporal tidak sederajat yang digunakan yaitu “selama” yang berada di pembuka kalimat kedua dan keempat. Konjungsi temporal sederajat “setelah” juga digunakan untuk menjelaskan proses di kalimat ketiga.
Sementara itu, keterangan waktu yang digunakan disini seperti bulan keempat, kelima, keenam, kedelapan, dan kesembilan untuk. Kedua komponen tersebut memberikan penjelasan yang rinci tentang proses pembentukan janin di dalam kandungan.
Tahap penyusunan teks eksplanasi terdiri dari:
Itulah pola pengembangan teks eksplanasi lengkap dengan contoh dan pembahasannya. Penggunaan kata teknis atau istilah juga menjadi salah satu kaidah kebahasaan yang ada di teks eksplanasi.
Untuk lebih lengkapnya Klik Disini!!