Berita Terkini : Hizbullah-Israel Memanas, AS hingga Rusia Minta Warganya Tak Datangi Lebanon


Smoke rises over Lebanon, as seen from Israel-Lebanon border in northern Israel, November 12, 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein     TPX IMAGES OF THE DAY
Jet Tempur Israel Gempur Tempat Persembunyian Hizbullah di Lebanon. Foto: REUTERS/EVELYN HOCKSTEIN

Pemerintah Amerika Serikat (AS) meminta warganya tak melakukan perjalanan menuju Lebanon. Permintaan itu menyusul meningkatnya keterangan antara kelompok Hizbullah di Lebanon dengan militer Israel.
Dilansir Anadolu Agency, Kamis (27/6/2024), Kedutaan Besar AS di Beirut meminta warga negaranya untuk mempertimbangkan kembali perjalanan ke Lebanon. Sementara, bagi warga AS yang berada di Lebanon agar menghindari perjalanan ke Lebanon selatan serta daerah perbatasan dengan Suriah.
Kedutaan Besar AS mengatakan pemerintah Lebanon tidak dapat menjamin perlindungan warga AS terhadap pecahnya kekerasan dan konflik bersenjata mendadak.
Kedutaan Besar Rusia di Beirut juga merekomendasikan warganya di Lebanon untuk menahan diri bepergian ke negara tersebut. Duta Besar Rusia Alexander Rudakov, dalam wawancara dengan saluran Rossiya 24, meminta warga negaranya menunggu hingga situasi di Lebanon tenang.
Kementerian Luar Negeri Irlandia juga menyarankan semua perjalanan ke wilayah tertentu di Lebanon diurungkan. Irlandia juga mengimbau warganya yang saat ini berada di Lebanon selalu berhati-hati.
“Situasi keamanan di Lebanon dapat memburuk dengan cepat,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
“Ada peningkatan risiko kekerasan, termasuk bentrokan antara kelompok bersenjata dan Angkatan Bersenjata Lebanon,” sambung Kemlu Irlandia.
Inggris juga sangat menyarankan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon.
“FCDO menyarankan agar semua perjalanan ke Lebanon tidak dilakukan karena risiko yang terkait dengan konflik antara Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina,” kata Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan dalam sebuah pernyataan.

Peringatan serupa terhadap perjalanan ke Lebanon juga dibuat oleh Swiss dan Australia. Kuwait adalah negara pertama yang meminta warganya menghindari perjalanan ke Lebanon. Mereka yang berada di Lebanon diminta meninggalkan negara tersebut sesegera mungkin ‘mengingat situasi keamanan yang terjadi di wilayah tersebut’.
Jerman, Belanda, Kanada dan Makedonia Utara juga mendesak warganya untuk meninggalkan negara tersebut di tengah meningkatnya risiko perang besar-besaran di Lebanon.
Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel di tengah serangan lintas batas antara kelompok Hizbullah Lebanon dan pasukan Israel. Peningkatan terjadi ketika Tel Aviv terus melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 37.700 orang sejak Oktober 2023.

Untuk lebih lengkapnya Klik Disini!!