Kesehatan Terkini : Kisah Haru Pejuang Garis Dua, Akhirnya Berhasil Hamil di Usia 50 Tahun


Ilustrasi ibu hamil
Foto: Shutterstock

Tidak sedikit pasutri yang rela merogoh dana berjumlah fantastis demi memiliki momongan. Salah satunya dilakukan oleh pasangan suami istri di Toronto, Amerika Serikat ini.
Tatiana Kaplan (54) bercerita bahwa dia dan suaminya, Kenan Kaplan, sudah berusaha untuk hamil sejak usianya akhir 30-an. Tiga tahun berjuang hamil alami, mereka akhirnya memutuskan menjalani program bayi tabung.
“Kami tahu sejak hari pertama hubungan kami bahwa kami menginginkan sebuah keluarga bersama,” jelas Tatiana dikutip dari NYPost.
Setelah menghabiskan 73 ribu dolar AS atau sekitar Rp 1,1 miliar, sayangnya, Tatiana tak kunjung hamil. Keduanya sempat putus asa dan mengatakan tak akan melanjutkan program hamil mereka.
Bak keajaiban, saat mereka berlibur ke Eropa, Tatiana menyadari bahwa menstruasinya sudah terlambat. Dia mengetahui bahwa dia hamil secara alami setelah 11 tahun mencoba.
“Saya diberkati dengan kebahagiaan dan hak istimewa atas kehamilan alami di usia 50,” bebernya.
Sebelumnya, Tatiana sudah pernah hamil anak pertamanya di usia 19 tahun. Dia lajang bertahun-tahun sebelum bertemu suaminya, Kenan, yang bekerja sebagai konsultan IT.
Pasangan ini berjuang untuk hamil meskipun dokter mengatakan bahwa mereka berdua benar-benar sehat. Tatiana sering berenang dan mengonsumsi makanan bergizi untuk membantu peluang pembuahannya, tetapi tidak ada yang berhasil.

“Setelah 11 tahun berharap dan bermimpi, serta tujuh kali percobaan IVF yang gagal di klinik kesuburan ternama dan dua kali keguguran, harapan saya untuk mengandung anak hampir pupus,” kenang Tatiana.
Tatiana menjalani kehamilan yang lancar dan aktif, dia memuji latihan yoga kesuburan, makan sehat, dan melepaskan hal-hal negatif. Dia menjalani operasi caesar karena putranya dalam posisi sungsang.
Tatiana mengatakan sebagai seorang ibu yang berusia di atas 50 tahun, dia menyambut setiap momen mengasuh anak dengan lebih mengapresiasi dan kehadirannya, bahkan ketika beberapa orang berkomentar bahwa menjadi ibu yang terlambat akan menjadi hal yang “memalukan” dalam budaya mereka.

Untuk lebih lengkapnya Klik Disini!!