Kesehatan Terkini : Dongkrak Angka Perkawinan, Korsel Kasih Rp 11 Juta bagi Warganya yang Mau Pacaran


Lee Yu-mi attends a mass blind date event in Seongnam, South Korea, November 19, 2023. REUTERS/Kim Hong-Ji
Pemerintah lokal di Korea Selatan bakal memberi bonus uang ke warganya yang mau pacaran. (Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji)

Pemerintah Korea Selatan memutar otak untuk mengatasi krisis populasi yang tengah melanda negaranya. Bahkan, mereka sampai mengeluarkan kebijakan baru, yaitu membayar warga yang mulai berpacaran sebesar 1 juta won atau sekitar Rp 11 juta.
Dalam beberapa tahun terakhir, Korea Selatan mengalami penurunan populasi yang signifikan. Pada 2023, angka kelahiran di Korea Selatan tercatat hanya 0,72. Ini merupakan rekor terburuk sepanjang sejarah Negeri Ginseng itu.
Anjloknya angka kelahiran di Korea Selatan dipicu oleh beragam faktor. Salah satu yang paling utama adalah tingginya biaya pendidikan dan perumahan di negara tersebut. Hal ini membuat banyak pasangan mempertimbangkan untuk menikah dan memiliki anak.
Baik pemerintah pusat maupun lokal melakukan berbagai upaya untuk mendongkrak minat warga terhadap kehidupan berkeluarga. Dikutip dari Korea Times, belum lama ini pemerintah di Kota Busan mengeluarkan kebijakan baru untuk memberikan uang sebesar 1 juta Won atau setara Rp 11 juta kepada warganya yang mau berpacaran melalui acara perjodohan yang diselenggarakan.
Kantor Distrik Saha di Busan mengungkapkan dewan distrik telah mengesahkan rancangan anggaran tambahan untuk acara kencan massal bagi pria dan wanita lajang Korea dan asing. Acara perjodohan ini sendiri rencananya bakal digelar pada Oktober 2024, dan ditujukan bagi masyarakat berusia 23 hingga 43 tahun yang berdomisili atau bekerja di distrik tersebut.
Bagi pria dan wanita yang memutuskan untuk pacaran setelah acara perjodohan itu, pemerintah distrik akan memberikan 1 juta Won kepada pasangan tersebut.
Bahkan, pasangan tersebut juga akan mendapatkan tambahan 2 juta Won atau sekitar Rp 23 juta jika melakukan ‘sang-gyeon-rye’, yakni semacam pertemuan keluarga sebelum pernikahan. Jika pasangan itu menikah mereka pun akan mendapat bonus tambahan sebesar 20 juta won, atau setara Rp 236 juta.

Selain uang tunai, pemerintah distrik juga akan memberikan dukungan tambahan untuk perumahan hingga lima tahun.
Warga yang ingin mengikuti acara perjodohan akan ditinjau dan diseleksi terlebih dahulu sebelum terpilih sebagai peserta. Jika acara ini berhasil menarik perhatian, pemerintah distrik berencana menjadikannya sebagai ajang tahunan dan melibatkan lebih banyak peserta asing.

Untuk lebih lengkapnya Klik Disini!!