Edukasi Terkini : Inspiratif! Anak Tukang Ukir Raih Beasiswa LPDP-Gelar Magister FEB UGM


Ulfatun Nikmah
Foto: Kemendikbudristek

Kisah inspiratif seorang gadis yang gigih mengenyam pendidikan setinggi-tingginya datang dari Ulfatun Nikmah. Meski berasal dari keluarga sederhana, Ulfa (panggilan akrabnya) yang merupakan anak tukang ukir di Jepara, Jawa Tengah ini berhasil meraih Gelar Magister Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Gadjah Mada (UGM) April 2024 lalu.
Alumnus SMKN 3 Jepara ini membuktikan dirinya bisa bersaing dengan lulusan lainnya. Tak hanya lulus dari FEB UGM, anak dari pasangan Muhlasin dan Masruroh ini ternyata juga berhasil memperoleh beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan).
“Pada awalnya, saya ingin menjadi dokter. Tapi, karena keterbatasan biaya, orang tua ingin saya meneruskan pendidikan pada jenjang SMK dengan harapan setelah lulus bisa langsung bekerja,” ungkap Ulfa dalam keterangan tertulis, Kamis (27/6/2024).
Ulfa menceritakan ia mengambil jurusan Akuntansi saat bersekolah di SMKN 3 Jepara. Selama tiga tahun, ia mendalami bidang akuntansi hingga semakin tertarik dengan bidang tersebut. Hal ini pun memperkuat keinginannya untuk melanjutkan pendidikan di bidang ini.
Setelah lulus dari SMK, Ulfa berencana melanjutkan studi ke jenjang S-1. Namun, rencana ini awalnya ditentang oleh orang tuanya karena keterbatasan finansial dan kebutuhan untuk menyekolahkan adiknya.
Ulfa akhirnya meyakinkan orang tuanya bahwa pendidikan tinggi akan memberinya peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan membantu keluarga di masa depan. Berkat ketekunan dan prestasinya selama di SMK, Ulfa masuk program S-1 Akuntansi di Universitas Negeri Semarang (Unnes), Semarang, Jawa Tengah, melalui jalur prestasi dan memperoleh beasiswa Bidikmisi (sekarang namanya Kartu Indonesia Pintar-Kuliah).
Ia mengaku sempat menghadapi cemoohan dari tetangga yang meremehkan kondisi ekonominya, namun Ulfa tidak menyerah. Sebaliknya, cemoohan tersebut menjadi pendorong baginya untuk membuktikan anak dari keluarga kurang mampu pun bisa berprestasi tinggi.
Ulfa mengatakan pengalaman dan ilmu yang didapatkannya selama di SMK sangat membantu di bangku kuliah, terutama pada semester awal. Ulfa sering ditunjuk oleh dosen untuk memimpin kelompok belajar karena pengetahuannya yang sudah terasah sejak SMK.
“Di SMK, fokus utama adalah pada pembelajaran praktis. Dengan sistem penjurusan, kami mendalami satu bidang ilmu secara intensif, baik melalui teori maupun praktik, ditambah lagi dengan pengalaman Praktik Kerja Lapangan (PKL). Pengalaman ini sangat membantu ketika saya melanjutkan ke jenjang S-1, karena banyak mata kuliah dasar yang sudah saya pelajari sebelumnya,” ungkap gadis kelahiran tahun 1998 tersebut.
Ulfa pun melanjutkan studinya ke jenjang magister di UGM berkat beasiswa LPDP. Selama perkuliahan, Ulfa tidak hanya berfokus pada studi, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan kompetisi serta bekerja paruh waktu memberikan les untuk anak-anak. Hal ini membuatnya tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kemampuan kepemimpinan dan jaringan yang luas.
Kini, Ulfa telah menyelesaikan studi magister di UGM dengan waktu 1 tahun 10 bulan 24 hari dan meraih IPK 3,89. Menurutnya, hal ini menjadi pencapaian besar dalam hidup. Apalagi ia bisa membanggakan kedua orang tuanya yang dulunya tidak pernah membayangkan putri sulungnya bisa mengenyam pendidikan tinggi.

Ulfa mengungkapkan saat ini dirinya bekerja di sebuah perusahaan konsultan bidang teknologi informasi di Yogyakarta. Ke depan, ia masih berkeinginan kuat untuk melanjutkan studi ke jenjang S-3 dan menjadi dosen untuk berkontribusi dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
“Tidak ada cita-cita yang terlalu tinggi, bahkan bagi mereka yang memiliki keterbatasan. Karenanya jika cita-cita belum tercapai tinggikan usaha dan doa untuk meraihnya. Kalau yang lain bisa, kita anak SMK juga bisa,” pungkas Ulfa.
Adapun kisah Ulfa menjadi bukti nyata keterbatasan ekonomi bukan lah penghalang untuk meraih prestasi tinggi. Dengan semangat, ketekunan, dan dukungan yang tepat, setiap orang memiliki kesempatan untuk mencapai mimpinya.
Alumnus SMKN 3 Jepara dan anak tukang ukir yang kini bergelar magister ini telah mendobrak batas dan membuktikan mimpi besar dapat diwujudkan dengan usaha yang tidak kenal lelah.

Untuk lebih lengkapnya Klik Disini!!