Berita Terkini : Polisi Italia Bongkar Penyelundupan Warga China Modus Pakai Mobil Mewah


Ilustrasi kasus perdagangan orang.
Ilustrasi. (Edi Wahyono/detikcom)

Polisi Italia telah membongkar jaringan perdagangan warga China menggunakan mobil mewah. Para pelaku menyelundupkan migran China ke Italia sebelum menyita paspor mereka dan memperlakukan seperti budak.
Seperti dilansir AFP, Kamis (27/6/2024), para penyelundup meminta para migran tersebut berpura-pura sebagai “warga negara Asia yang tidak menaruh curiga, berpakaian bagus, dengan sedikit barang bawaan, bepergian dengan mobil yang kuat dan mahal, dikendarai oleh warga negara China yang telah tinggal di Italia selama bertahun-tahun dan berbicara bahasa Italia”, kata polisi dalam sebuah pernyataan.
Penyelidik diberitahu tentang kemungkinan adanya jaringan ini setelah seorang warga negara China dicegat di perbatasan antara Italia dan Slovenia pada bulan April selama pemeriksaan rutin, dan ditemukan sedang mengangkut empat warga China yang tidak berdokumen.
Sebuah penyelidikan mengungkap “adanya arus warga China tidak teratur yang konsisten dan terus-menerus, yang dalam kelompok kecil, diterbangkan ke perbatasan luar Eropa di negara-negara (terutama Serbia) di mana mereka masuk dengan bebas visa”, kata pernyataan itu.
“Kemudian dari sana mereka diantar dengan mobil, melewati Bosnia, Kroasia, dan Slovenia, hingga ke perbatasan negara Italia,” katanya.
Para migran yang diselundupkan diangkut ke rumah persembunyian di dekat Venesia, di mana mereka tinggal selama satu atau dua hari sebelum dibawa ke wilayah Italia atau negara-negara Uni Eropa lainnya seperti Prancis dan Spanyol.
Para penyelundup menyita paspor mereka di rumah persembunyian dan “sejak saat itu…(mereka) mengalami eksploitasi parah sampai hutang yang dikeluarkan untuk perjalanan tersebut telah dilunasi”, kata pernyataan itu.

Para migran ditahan “tanpa kemungkinan hidup bebas atau semi-bebas, tanpa bantuan medis, tanpa apa pun kecuali tempat tidur dan tempat untuk bekerja tanpa batas waktu,” kata polisi, menggambarkannya sebagai semacam ‘perbudakan’.
Polisi menangkap sembilan tersangka anggota jaringan perdagangan manusia selama operasi tersebut dan mengidentifikasi 77 migran tidak berdokumen, “banyak dari mereka adalah perempuan dan beberapa anak di bawah umur berusia antara 15 dan 18 tahun”.

Untuk lebih lengkapnya Klik Disini!!