Berita Terkini : Menlu Retno Apresiasi Slovenia yang Akui Palestina sebagai Negara


Menteri Luar Negeri RI (Menlu RI) Retno Marsudi bertemu dengan Menlu Slovenia, Tanja Fajon
Menteri Luar Negeri RI (Menlu RI) Retno Marsudi bertemu dengan Menlu Slovenia, Tanja Fajon | (Foto: Dok. Istimewa Kemlu)

Menteri Luar Negeri RI (Menlu RI) Retno Marsudi bertemu dengan Menlu Slovenia, Tanja Fajon di Ljubljana. Pada pertemuan itu Retno mengapresiasi Slovenia yang sudah mengakui Palestina sebagai negara.
“Dalam kunjungan saya ini, saya secara langsung sampaikan apresiasi Indonesia atas keputusan Slovenia untuk mengakui Negara Palestina pada 4 Juni yang lalu,” kata Retno dalam keterangannya, Kamis (27/6/2024).
Diketahui, Slovenia menjadi negara anggota PBB ke-145 dan negara anggota Uni Eropa ke-10 yang mengakui Palestina. Sebab menurutnya Slovenia yang telah menghormati hukum internasional dan berada dalam posisi sejarah yang benar.
“Saya sangat apresiasi bahwa Slovenia telah memutuskan untuk berada pada sisi sejarah yang benar. Hal ini menunjukkan kepemimpinan dan konsistensi Slovenia dalam menghormati hukum internasional dan Piagam PBB, termasuk untuk kasus Palestina,” kata Retno.
Selain itu, Retno mengatakan Slovenia juga secara konsisten menyerukan pentingnya gencatan senjata dan kelancaran pemberian bantuan kemanusiaan. Retno menyebut Slovenia secara konsisten juga mendukung kerja UNRWA.
“Seperti yang dilakukan Indonesia, Slovenia telah menambah bantuannya kepada UNRWA Slovenia saat ini duduk sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Dalam voting selama ini mengenai Palestina, Slovenia selalu
memberikan vote YES,” ujarnya.
Tak hanya itu, Retno mengatakan, Slovenia juga memutuskan memberikan advisory opinion di ICJ dan menjadi satu dari sedikit negara anggota Uni Eropa yang mengambil langkah ini. Diketahui, Indonesia juga telah memberikan advisory opinion, baik tertulis maupun oral di depan ICJ. Oleh karena itu dalam pertemuan bilateral, kedua pihak bekerjasama dalam memperjuangkan hak Palestina.
“Dalam pertemuan bilateral, kita sepakat untuk bekerja sama mengupayakan perdamaian dan memperjuangkan hak-hak Palestina,” katanya.
Selain itu, ada sejumlah hal yang juga dibahas dalam pertemuan bilateral tersebut, diantaranya kerjadama di bidang ekonomi, perdagangan, investasi. Retno mengatakan dalam 5 tahun terakhir, tren perdagangan dan investasi terus
mengalami peningkatan dan terjadi surplus perdagangan Indonesia ke Slovenia.
“Kalau kita lihat angka perdagangan dua negara, maka Indonesia alami surplus yang sangat besar. Sebagian besar ekspor Indonesia ke Slovenia adalah batu bara,” katanya.

Dalam pertemuan tersebut, Retno juga membahas upaya diversifikasi perdagangan, termasuk di luar commodity-based, seperti kertas, alas kaki, fiber buatan, mesin elektronik, apparel, plastik, buku cetak, kapas,
dan kendaraan bermotor.
Ia juga membahas upaya untuk mempercepat perundingan Indonesia European Union Comprehensive Economic Partnership. Karena Retno meyakini Indonesia-EU CEPA akan membuka pintu yang lebih lebar bagi upaya peningkatan hubungan perdagangan dan investasi.
Dalam kesempatan ini, Retno juga mengundang Slovenia, khususnya para pemain bisnisnya, untuk hadir dalam 2nd Indonesia-Europe Business Forum (IEBF) di Jakarta, 7-8 Oktober dan Trade Expo Indonesia (TEI) pada 9-12 Oktober.

Untuk lebih lengkapnya Klik Disini!!