Edukasi Terkini : Pernah Tertekan Secara Emosional hingga Otot Tegang? Ternyata Ini Penyebabnya


Ilustrasi Orang Cemas
Foto: Shutterstock/Ilustrasi tertekan secara emosional

Terkadang ketika merasa emosional hingga berujung cemas atau stres, otot terasa tegang dan kaku. Tapi apakah kondisi ini normal?
Ternyata kondisi tersebut bisa jelaskan secara psikologi. Dalam istilah psikologi klinis, pakar menyebutnya sebagai keadaan disregulasi emosi yang berlebihan.
Disregulasi emosi adalah reaksi alami yang terjadi ketika kita merasakan emosi kuat yang bisa mendikte tindakan. Ketika mengalami disregulasi emosi, seringkali kita bertindak tanpa berpikir jernih dan kemudian menyesalinya.
Kondisi ini bisa terjadi karena kurangnya kemampuan untuk mengelola dan mengatur emosi dengan efektif. Maka dari itu, banyak penelitian telah menunjukkan pentingnya kecerdasan emosional, sehingga bisa mengatasi kondisi semacam disregulasi emosi.
Psikolog klinis asal Amerika Serikat, Stephanie Catella, PsyD, mengatakan bahwa orang yang mengalami disregulasi emosi seringkali merasa menyesal setelah bertindak. Ini bisa mengakibatkan penderitaan emosional.
“Penderitaan selanjutnya ini sering kali datang dalam bentuk rasa malu, kecewa, sedih, atau malu,” ucapnya dalam Psychology Today.
Terkait rasa tegang pada fisik, ini karena tubuh manusia memiliki respons alami ketika menghadapi tekanan emosional sangat tinggi. Respons alami ini seringkali bersifat melawan (fight), menghindari (flight), atau diam (freeze).
Saat tekanan emosional datang, sistem saraf mengaktifkan mode melawan-lari-atau-diam untuk berusaha melindungi kita dari pemicu stres.
Interaksi yang menimbulkan stres, seperti pertengkaran dengan pasangan, perasaan tidak dihargai oleh atasan, atau komentar sinis dari teman, dapat dengan cepat mengaktifkan sistem saraf kita untuk membantu kita bereaksi dan mengatasi pemicu stres.
Dalam mode “melawan”, tubuh mempertahankan diri secara verbal atau fisik, sementara dalam mode “menghindar”, tubuh mengirimkan sinyal untuk segera meninggalkan situasi tersebut.
Dalam mode “diam”, tubuh terasa beku dan tidak yakin apa yang harus dikatakan, mengirimkan pesan kelebihan sistem. Reaksi-reaksi ini bersifat otomatis dan alami.
Sama halnya dengan merespons emosi, kita tidak bisa mematikan mekanisme ini, tapi kita bisa belajar bagaimana merespons aktivasi sistem saraf secara efektif dengan latihan berulang-ulang.
Kondisi disregulasi emosi mungkin alami, tapi jika tidak dilatih akan sangat merugikan. Kondisi ini dapat menggagalkan percakapan penting, mengakibatkan putusnya hubungan, menimbulkan kesalahpahaman, dan menyebabkan kita melakukan hal-hal yang kita sesali, sehingga menyebabkan lebih banyak penderitaan pada masa depan.

Maka dari itu memahami dan menyadari kecerdasan emosional menjadi sangat penting. Kecerdasan emosional ini merupakan kombinasi dari keterampilan berikut:
1. Kesadaran akan emosi kita dan penerimaannya
2. Kemampuan untuk mengelolanya ketika mereka kuat atau kewalahan
3. Kemampuan berkomunikasi secara efektif secara verbal dan nonverbal meskipun terdapat emosi yang kuat atau berlebihan.
Selama ini, penelitian menunjukkan bahwa hal ini berfungsi sebagai penyangga terhadap berkembangnya masalah kesehatan mental dan fisik.
Dalam meta-analisis besar, peneliti menemukan bahwa kecerdasan emosional yang lebih tinggi dikaitkan dengan kesehatan mental yang lebih baik dan kesehatan fisik yang lebih baik.
“Orang dengan kecerdasan emosional yang lebih tinggi cenderung memiliki suasana hati yang lebih positif, harga diri yang lebih tinggi, dan lebih efektif pulih dari pengalaman negatif. Kecerdasan emosional yang lebih tinggi berhubungan dengan ketahanan yang lebih besar dalam menghadapi tekanan. Terakhir, orang dengan kecerdasan emosional yang lebih tinggi memiliki lebih banyak dukungan sosial dan lebih puas dengan dukungan sosial yang dimilikinya,” tulis Catella.
Selain itu, kecerdasan emosional dapat membantu memiliki jaringan dukungan sosial yang lebih kuat. Bagi manusia yang bergantung pada kolaborasi, komunikasi, dan koneksi, kecerdasan emosional menjadi seperangkat keterampilan dasar yang dapat dipelajari dan manfaatkan.

Untuk lebih lengkapnya Klik Disini!!