Kesehatan Terkini : Kelaparan Meningkat di Afrika, Serangga Jadi Alternatif Makanan

Francoise Lukadi, an agronomist, shows palm weevil larvae and demonstrates how they evolve during an inspection at the farm in Kinshasa, Democratic Republic of Congo, May 16, 2024. REUTERS/Justin Makangara

Larva kumbang palem berevolusi selama inspeksi di pertanian di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo, 16 Mei 2024. Di sebuah panti asuhan di ibu kota Kongo, Kinshasa, makanan yang tidak biasa berupa larva pohon palem ini menjadi kejadian biasa – bagian dari inisiatif untuk memerangi malnutrisi dengan menyajikan cacing kaya protein yang dapat dimakan kepada anak-anak kurang mampu.
Francoise Lukadi, an agronomist, shows palm weevil larvae and demonstrates how they evolve during an inspection at the farm in Kinshasa, Democratic Republic of Congo, May 16, 2024. REUTERS/Justin Makangara

“Farms for Orphans,” sebuah LSM yang menjalankan dua peternakan larva yang berkelanjutan di Kinshasa, menyajikan larva goreng yang dikenal secara lokal sebagai mpose ke panti asuhan di lingkungan berpenghasilan rendah di kota dimana setengah dari anak yatim piatu menderita kekurangan gizi.

 
Francoise Lukadi, an agronomist, shows palm weevil larvae and demonstrates how they evolve during an inspection at the farm in Kinshasa, Democratic Republic of Congo, May 16, 2024. REUTERS/Justin Makangara

Ketika perubahan iklim dan pertumbuhan populasi memperburuk kelaparan di seluruh Afrika Sub-Sahara, banyak yang beralih ke serangga sebagai sumber makanan alternatif, namun masih ada kekhawatiran seputar keamanan dan skalabilitas.

 
Francoise Lukadi, an agronomist, shows palm weevil larvae and demonstrates how they evolve during an inspection at the farm in Kinshasa, Democratic Republic of Congo, May 16, 2024. REUTERS/Justin Makangara

Meskipun praktik memakan serangga telah ada selama berabad-abad di beberapa bagian Afrika, praktik ini mendapat perhatian baru di tengah perubahan iklim dan pertumbuhan populasi yang membebani sumber makanan konvensional.

 
Francoise Lukadi, an agronomist, shows palm weevil larvae and demonstrates how they evolve during an inspection at the farm in Kinshasa, Democratic Republic of Congo, May 16, 2024. REUTERS/Justin Makangara

Para pendukungnya memuji serangga sebagai hewan yang padat nutrisi dan memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan hewan ternak tradisional. Namun, beberapa penelitian memperingatkan peternakan serangga skala komersial dapat menimbulkan risiko keamanan pangan. Beberapa peternakan serangga memerlukan tanaman pakan ternak yang seharusnya dapat dikonsumsi manusia.

Untuk lebih lengkapnya Klik Disini!!