Edukasi Terkini : Pengertian Debat, Ciri-ciri, Tujuan, Jenis, dan Etika yang Harus Dipatuhi
Pernahkah detikers menonton debat di acara TV atau di sebuah kompetisi? Jika dilihat, ketika debat terdapat beberapa tim akan mempertahankan pendapat mereka, lantas apa pengertian debat?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), debat adalah pembahasan atau pertukaran pendapat suatu hal dengan memberikan alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
Untuk menjadi pendebat yang baik maka perlu memahami lebih dalam tentang pengertian debat, tujuan, ciri-ciri, dan etika yang harus ditetapkan, sebab jika tidak maka debat yang kita lakukan sia-sia karena tidak begitu didengarkan.
Mengutip dari buku Pembelajaran Debat, pengertian debat secara umum, debat merupakan suatu kegiatan adu argumen antara dua belah pihak atau bisa juga lebih, baik secara perorangan maupun kelompok.
Debat juga memiliki tujuan untuk mendiskusikan atau memutuskan masalah dan perbedaan atas sesuatu hal. Dalam lingkup formal, dapat dilakukan dalam institusi legislatif seperti parlemen terutama di negara yang menggunakan sistem operasi.
Debat adalah kegiatan untuk mempertahankan pendapat dengan argumen yang mendukung dan untuk memperoleh kemenangan atas pendapat yang diyakini benar sesuai dengan keyakinan yang dipercaya.
Di dalam debat, terdapat pendapat yang harus disertai argumen-argumen yang menguatkan seperti halnya teks eksposisi. Debat juga merupakan kegiatan adu argumentasi atau tukar-menukar pendapat antara dua belah pihak atau bisa juga lebih.
Selain tukar menukar pendapat, pada kegiatan debat, salah satu akan mencoba mempertahankan pendapat serta pihak lainnya mencoba menjatuhkan pendapat dari pihak lain, begitu juga sebaliknya.
Berikut pengertian debat lainnya dari berbagai sumber:
· Debat adalah suatu proses komunikasi yang dilakukan secara lisan yang dinyatakan dengan bahasa untuk mempertahankan gagasan atau pendapat.
· Pengertian debat oleh G. Sukadi di buku Public Speaking, debat adalah kegiatan saling beradu pendapat antar pribadi maupun antar kelompok orang yang bertujuan untuk mencapai kemenangan atau kesepakatan.
· Asidi Dipodjojo juga mengungkapkan pengertian debat dalam buku Komunikasi Lisan. Dalam sebuah debat, setiap pihak berhak mengajukan pendapat dan memberikan alasan sehingga pihak lawan atau pihak yang tidak setuju dapat menerima dan berpihak kepadanya.
· Dalam buku Retorika oleh Guntur Tarigan, debat adalah adu argumen tentang suatu hal tertentu untuk mencapai kemenangan satu pihak.
Teks debat atau kegiatan dapat memiliki ciri-ciri yang berfungsi agar mudah dikenali. Adapun ciri-ciri debat atau kegiatan debat adalah:
Mengutip dari buku Bukan Asal Debat, terdapat jenis-jenis debat yaitu:
Debat parlementer ini merupakan jenis debat dilakukan terkait konsel parlementer, seperti dalam tema perundang-undangan. Dalam debat parlementer, anggota debat biasanya memberikan usulan ataupun menambah dukungan terhadap rancangan undang-undang.
Anggota parlemen berhak mengajukan pendapat baik untuk mendukung atau menentang usulan yang telah disampaikan disertai alasan yang kuat, setelah mendapat izin dari pihak majelis debat.
Dalam debat ini, kedua pihak akan mengadakan serangkaian pertanyaan yang saling berhubungan erat satu sama lain, yang menyebabkan pihak individu yang ditanya menunjang posisi yang hendak ditegakkan oleh sang penanya. Biasanya debat ini diekmbangkkan di kantor-kantor pengadilan.
Debat formal bertujuan memberi kesempatan bagi pihak untuk mengemukakan sejumlah argumen yang mendukung atau membantah sebuah usul kepada para pendengar. Dalam debat ini, setiap pihak diberikan jangka waktu yang sama bagi pihak-pihak yang mendukung dan membantah.
Di samping itu, debat kompetitif ini juga digunakan untuk mengembangkan kemampuan bahasa dan komunikasi publik, serta menghargai pendapat orang lain.
Jenis debat ini merupakan yang paling umum dilakukan oleh para akademisi serta paling digunakan dalam konsep kompetisi debat.
Suatu debat memiliki unsur-unsur pembangun. Adapun unsur-unsur pembangun teks debat adalah:
Ketika bertanya kepada lawan debat harus bersungguh-sungguh, bandingkan paparan dengan data=data yang memang mudah dihimpun.
Tidak boleh menyinggung lawan debat mengenai kekurangan fisik dalam debat, kondisi yang diutamakan yaitu pertarungan ide gagasan. Untuk itu, jika hendak menyinggung atau menyerang lawan debat dalam debat maka harus menyerang ide gagasannya, bukan fisik dari lawan debat.
Agar dapat mematahkan argumentasi lawan debat, maka harus mengadu argumentasinya dengan data dan fakta. Jangan adu ide gagasan lawan dengan informasi-informasi yang belum jelas.
Pada saat melakukan debat dengan pebisnis, teman sekolah atau lainnya harus mematuhi peraturan yang berlaku dalam melaksanakan debat tersebut. Jika melanggar atau tidak mematuhi peraturan pada saat debat, maka akan di diskualifikasi atau hal lainnya.
Nah itu di Pengertian debat, ciri-ciri, unsur, jenis, dan etikanya. Semoga dapat membantu detikers!
Untuk lebih lengkapnya Klik Disini!!